- Get link
- X
- Other Apps
Featured Post
- Get link
- X
- Other Apps
Hana peng hana inong - Assalamu'alaikum teman-teman. Teman-teman dari Aceh mesti sudah tidak asing lagi dengan kalimat "Hana Peng, Hana Inong" (Tidak ada uang, Tidak ada perempuan). Dari anak SD sampai yang sudah berusia lanjut mesti sudah pernah mendengar kalimat tersebut. Yang jadi pertanyaannya. Siapakah orang pertama yang mengungkapkan kalimat ini ? Apa alasan pencetus mengungkapkan kalimat tersebut ?
Saya sendiri tidak tahu pasti akan jawabannya. Mungkin saja kalimat itu tersebarluaskan sebelum saya lahir. Yang pastinya tidak menjadi permasalahan kapan kalimat itu mulai terkenal. Tapi selalu muncul dibenak saya sebagai perempuan, apa maksud orang yang pertama kali mengungkapkan kalimat ini ?
Ada begitu banyak jawaban yang muncul dari pertanyaan aku sendiri. Diantaranya :
1. Apakah karena perempuan terlalu memikirkan uang ?
2. Untuk meminang anak gadis orang, perlu banyak persiapan materi.
3. Dan masih banyak kemungkinan alasan dari pencetusan kalimat ini.
Yang niscaya aku sebagai perempuan tidak terlalu menyukai dengan alasan yang nomor 1. Alasan angka dua lebih lezat didengar & dicerna pikiran :D. Alasan nomor dua sangat mampu dicerna dengan nalar. Bisa jadi pembaca laki-laki berbeda pendapat :) , itu hak anda. Kalau anda setuju menggunakan angka 1 pun tidak kasus. Alasan anda sangat lumrah karena banyak perempuan kini yang terlalu memikirkan harta. Apakah si wanita keliru ?
Poin pertama
Tergantung berdasarkan si perempuannya. Apabila seorang wanita menjadikan harta sebagai suatu pedoman diantara poly pedoman lainnya dalam memilih suami. Dalam hal ini perempuan nir mampu disalahkan, lantaran semuanya pula memahami buat kedamaian hayati berkeluarga, kebutuhan materi merupakan suatu kebutuhan yg wajib terpenuhi.
Poin kedua
Tapi jika suatu perempuan terlalu memikirkan uang dalam pencarian pacar, itu sih nir masalah anda menilainya super matre. Lantaran pacaran sendiri telah menjadi suatu perbuatan yg tidak ada mamfaatnya, bahkan seringkali menjeremus kedalam kemaksiatan.
Kembali lagi menggunakan alasan ke 2 yg menjadi pilihan saya tadi :). Sipencetus kalimat ini membuahkan kalimat itu menjadi motivasi buat terus berusaha pada hal mencukupi materi. Lantaran dia sadar, pada proses pernikahan sungguh poly uang yang dibutuhkan untuk mencukupi segala hal. Diantaranya :
1. Mahar
Sebagai laki-laki yang mengidamkan cewek Aceh, sungguh angka 1 ini menjadi alasan utama buat terus berusaha menyiapkan materi. Karena mahar untuk wanita Aceh sudah dalam maklum menggunakan ciri khasnya :v . Untuk detail anda lihat gambar dibawah.
Apakah gambar diatas sinkron menggunakan aslinya ? Saya tidak tahu pasti, lantaran gambar tersebut saya ambil dari google.
Dua. Pesta pernikahan
Pesta pernikahan pula sangat menguras isi dompet :D . Memang sih mengadakan pesta pernikahan nir wajib meriah. Bahkan apabila anda tidak ingin mengadakannya, itupun tidak kasus. Tapi ini moment seumur hidup sekali ( kecuali jika anda ingin menikah lebih menurut 1 ).
Tiga. Persiapan untuk loka tinggal
Memang banyak sih pengantin yang tinggal dirumah mertuanya. Tapi apakah kita akan nyaman tinggal dirumah mertua terus. Bahkan bila kita tinggal dirumah mertua buat ad interim, kita jua wajib menyiapkan uang, supaya suatu waktu gampang pada proses perpindahan.
4. Persiapan buat kelahiran si buah hati
Memang sih sibuah hati akan lahir pada jangka saat usang setelah pernikahan. Tapi menjadi orangtua yg ingin sibuah hatinya sehat, kita sine qua non tabungan buat proses kelahiran sibuah hati & hal lainnya dalam mencukupi kebutuhan si bayi.
5. Kendaraan sebagai transportasi
Ini memang nir terlalu diperlukan, tapi apakah kita akan terus menggunakan kendaraan dari orangtua kita. Masak sudah berkeluarga masih memakai output anugerah orangtua. Seharusnya kita yang gantian merawat mereka.
5 poin diatas cuma hal pokok yg saya sebutkan dari begitu poly keperluan dalam berkeluarga. Mungkin itulah alasan orang acapkali membicarakan kalimat "Hana peng, Hana inongdanquot;. Bisa jadi itu juga yg sebagai alasan si pencetus kalimat tadi.
Memang sih dengan modal nomor 1 aja kita sudah bisa meminang anak orang. Banyak yang bilang jangan terlalu memikirkan kedepan. Yang penting menikah aja dulu, nanti rezeki bakalan datang sendiri. Tapi apakah salahnya jika kita ingin kebahagiaan & kedamaian dalam berkeluarga, kita berusaha untuk menyiapkan lima poin diatas. Masalah tercapai atau gak, itu urusan belakang :)
Comments
Post a Comment